17 Agustus 2025 – Pemerintah Republik Rakyat China menerapkan pembatasan ketat terhadap pergerakan warga Tibet dalam rangka memperingati ulang tahun ke-90 Dalai Lama. Menurut laporan-laporan yang beredar, otoritas China menurunkan aparat keamanan dalam jumlah besar ke Biara Karze untuk mengawasi dan membatasi aktivitas biksu serta biksuni. Mereka dilarang melakukan perayaan publik dan ritual keagamaan yang biasanya dilaksanakan pada momen penting seperti ini.
Sumber dari Tibet.net melaporkan bahwa pihak berwenang China juga melarang warga lokal untuk membakar batang juniper, sebuah tradisi yang telah ada selama berabad-abad dalam ritual doa Sangsol, yang dipercaya dapat membawa keberuntungan. Kebijakan ini dianggap sebagai bagian dari upaya untuk menekan praktik keagamaan yang dijalankan oleh masyarakat Tibet.
Lebih lanjut, otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap komunikasi dan aktivitas sehari-hari warga Tibet, terutama terkait interaksi dengan komunitas pengasingan. Di Kabupaten Drakgo, otoritas setempat bahkan mengeluarkan larangan berkumpul, yang diberlakukan hingga 23 Juli 2025.
Dalam perkembangan lain, beberapa warga Tibet dilaporkan ditahan di Ba Zong dan Siling, yang terletak di provinsi Amdo. Keluarga mereka tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai kondisi atau lokasi tahanan. Situasi ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat antara pemerintah China dan masyarakat Tibet sehubungan dengan kebebasan beragama dan budaya mereka.