05 july 2025 – universitas top dunia mulai menolak memperpanjang letter of acceptance (loa) untuk kandidat beasiswa lpdp, termasuk university of amsterdam. Keputusan serentak ini mengancam kelayakan pendaftaran calon mahasiswa sebelum batas akhir 31 juli 2025. Kondisi tersebut menimbulkan keresahan signifikan dan mendorong perlunya perbaikan sinkronisasi jadwal antara kampus dan pemberi beasiswa nasional.
Calon penerima yang telah memperoleh loa dari universitas ternama kini menghadapi dilema ketika beberapa kampus menolak memperpanjang masa berlaku surat tersebut. Sebagai dampaknya, mereka berpotensi kehilangan kesempatan mendaftar ke pihak lpdp dan memulai studi sesuai waktu yang dijadwalkan. Alasan penolakan umumnya terkait biaya hidup kampus yang sudah menuntut keputusan cepat serta ketidakmampuan lpdp mengakomodasi tenggat tambahan. Universitas of amsterdam disebut sebagai salah satu institusi yang sudah menolak perpanjangan formal.
Kekhawatiran muncul dari para kandidat yang merasa telah memenuhi semua persyaratan, termasuk seleksi akademik dan administrasi. Dengan jarak waktu menuju batas akhir pendaftaran, mereka kini terjebak situasi tanpa kejelasan apakah status admission tetap diakui. Kondisi ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara sistem administrasi lpdp dan mekanisme internal kampus luar negeri.
Kementerian keuangan melalui lpdp belum memberikan penjelasan resmi terkait langkah mitigasi atas kasus ini. Sementara itu, mahasiswa dan aktivis pendidikan menyerukan agar lpdp segera menjalin koordinasi teknis dengan universitas mitra guna memastikan waktu berlaku loa sejalan dengan jadwal pendaftaran dan kebijakan kampus.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya harmonisasi antara pemberi beasiswa, kampus, dan penerima. Jika tidak segera diatasi, berpotensi merusak reputasi lpdp sebagai program andalan dan merugikan generasi penerus.