Monotoneminimal.com – Pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025 menandai akhir masa jabatannya di tengah reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Sri Mulyani selama ini diakui sebagai figur penting dalam stabilitas fiskal Indonesia.
Pencopotan ini terjadi di tengah situasi politik yang tegang, di mana demonstrasi besar berlangsung di beberapa kota. Selama menjabat, Sri Mulyani sering kali menjadi sorotan karena berbagai kontroversi, termasuk tuduhan terkait video deepfake yang membuatnya seolah merendahkan profesi guru. Video tersebut, yang telah dikonfirmasi sebagai manipulasi, memicu kemarahan publik meski Sri Mulyani membantahnya.
Ketegangan situasi semakin meningkat ketika kerusuhan terjadi pada akhir Agustus 2025, di mana rumah pribadi Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran penjarahan. Insiden ini mencerminkan kemarahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan berfungsi sebagai cermin dari desakan yang dihadapi oleh menteri keuangan tersebut.
Analis memperkirakan pencopotan ini bertujuan untuk meredam tekanan publik serta mengubah arah kebijakan ekonomi yang dianggap tidak sejalan dengan agenda pemerintah. Muncul pula isu mengenai besarnya dana pensiun yang dimiliki Sri Mulyani, meskipun tidak ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut. Media internasional mencatat perubahan ini sebagai pertanda ketidakpastian dalam kebijakan fiskal Indonesia ke depan.
Kepergian Sri Mulyani menandakan akhir dari era kepemimpinan teknokratis di sektor keuangan, meninggalkan banyak pertanyaan mengenai langkah-langkah pemerintah selanjutnya dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.