Monotoneminimal.com – Gencatan senjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama hampir dua bulan diakui belum sempurna tanpa penarikan pasukan Israel. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dalam Forum Doha, sebuah konferensi diplomatik tahunan di ibu kota Qatar, Doha. Ia menekankan pentingnya penarikan pasukan Israel sebagai syarat utama untuk mencapai stabilitas yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sheikh Mohammed menyatakan bahwa saat ini merupakan momen krusial bagi proses perdamaian. Dia menegaskan, “Gencatan senjata tidak dapat diselesaikan kecuali ada penarikan penuh pasukan Israel, dan ada stabilitas di Gaza.” Pernyataan ini mencerminkan pandangan Qatar yang berperan aktif dalam mediasi gencatan senjata yang telah sulit dicapai. Gencatan senjata yang dimulai pada 10 Oktober tersebut berhasil menekan tingkat pertempuran antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung selama dua tahun.
Dalam perjanjian yang sedang berlangsung, fase kedua diharapkan akan mendorong Israel untuk menarik pasukannya, sementara otoritas sementara akan mengambil alih pemerintahan di wilayah tersebut. Selain itu, diharapkan juga pengiriman pasukan stabilisasi internasional sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban. Meski demikian, keterlibatan negara-negara Arab dan Muslim dalam pasukan stabilisasi ini masih dipertanyakan, terutama menyangkut potensi konflik dengan kelompok militan Palestina.
Kondisi di Jalur Gaza dan proses perdamaian ini menjadi perhatian internasional, bukan hanya karena kebutuhan akan stabilitas di kawasan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.