30 Juli 2025 – Hasil pemutakhiran dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa pusat gempa yang terjadi baru-baru ini terletak pada koordinat 52,51 derajat Lintang Utara dan 160,26 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 18 kilometer. Gempa tersebut dipicu oleh proses subduksi lempeng di kawasan Palung Kurile-Kamchatka, dengan mekanisme pergerakan berupa patahan naik.
Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, menginformasikan bahwa hingga pukul 08.30 WIB, telah terdeteksi tujuh gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 6,9 dan yang terkecil 5,4 di wilayah tersebut. Gempa utama ini ternyata berpotensi menimbulkan tsunami, sebagaimana diungkap dalam laporan dari Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), yang mengingatkan kemungkinan dampak di beberapa wilayah, termasuk Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memastikan informasi mengenai gempa hanya diperoleh dari saluran resmi yang telah terverifikasi. Hal ini penting untuk menghindari kepanikan yang disebabkan oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Dengan adanya gempa ini, otoritas setempat kembali menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam merespons bencana alam. Masyarakat disarankan untuk terus mengikuti perkembangan informasi dan arahan dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan dan ketertiban.