Monotoneminimal.com – Tiongkok menolak tawaran Presiden Donald Trump untuk melakukan perundingan mengenai pengendalian senjata nuklir, menganggapnya tidak realistis. Di tengah penolakan tersebut, Beijing dilaporkan telah menggandakan arsenal nuklirnya dan meluncurkan berbagai jenis rudal berkemampuan nuklir, bahkan mempersiapkan dasar bagi uji coba nuklir baru dalam dekade ini.
Saat ini, Tiongkok memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir, angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Rusia yang masing-masing memiliki sekitar 3.700 dan 4.300 hulu ledak. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan militer Tiongkok dalam hal persenjataan nuklir berjalan dengan cepat, menjadi tantangan signifikan bagi upaya pengendalian senjata pasca-Perang Dingin.
Keengganan Tiongkok untuk berundang dengan Washington terkait peningkatan kapasitas nuklir menjadi masalah yang mempersulit hubungan bilateral di saat kedua negara sedang meredakan ketegangan di sektor perdagangan. Para analis mencatat, Tiongkok telah memperluas lokasi uji coba nuklir dan menambah infrastruktur di wilayah barat laut, menunjukkan ambisi yang lebih besar dalam hal kekuatan nuklir.
Rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari silo dan pesawat pengebom merupakan bagian dari strategi baru Beijing. Pada tahun lalu, Tiongkok diketahui memiliki sekitar 350 silo, hampir setara dengan AS, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapabilitas serangan jarak jauh.
Meskipun Tiongkok tetap berpegang pada kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir kecuali diserang terlebih dahulu, para pejabat di Beijing mulai menunjukkan perlunya penyeimbang strategis yang lebih kuat. Dalam konteks ini, Xi Jinping meminta penyesuaian kebijakan pertahanan yang lebih agresif untuk melindungi kepentingan nasional, termasuk dalam isu Taiwan yang dianggap sensitif oleh Beijing.
Trump, dalam pernyataannya, berupaya mendesak Tiongkok untuk bernegosiasi terkait senjata nuklir, namun posisi Beijing yang menganggap tawaran tersebut tidak sebanding dengan kompleksitas situasi membuat harapan untuk dialog semakin tipis.