Surplus Perdagangan Mei Indonesia Sentuh US$4,9 Miliar Terbaru

Jakarta, 18 Juni 2025 – Surplus perdagangan Indonesia pada Mei 2025 dilaporkan mencapai angka yang menggembirakan, yakni US$4,9 miliar. Nilai ini merupakan capaian terbaik dalam dua tahun terakhir, memberikan sinyal positif di tengah tekanan ekonomi global yang meningkat.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kenaikan surplus perdagangan tersebut didorong oleh lonjakan signifikan di sektor ekspor, terutama pada produk pertanian dan industri manufaktur. Ekspor produk agrikultur, seperti minyak sawit, kopi, dan produk perikanan meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Selain pertanian, produk manufaktur juga mencatatkan performa impresif. Industri tekstil, alas kaki, dan elektronik mendominasi ekspor bulan Mei dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 15 persen secara tahunan.

Meski demikian, Menteri Sri Mulyani mengingatkan bahwa defisit anggaran hingga akhir Mei mencapai Rp21 triliun, sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam mengelola keuangan negara ke depan. “Surplus ini tentu positif, namun kita tetap harus waspada dan terus meningkatkan daya saing ekspor,” ujar Menteri Keuangan.

Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Dr. Rizal Aditya, menambahkan bahwa kondisi ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik yang cukup solid di tengah ancaman resesi global. Ia menyarankan agar pemerintah tetap fokus pada diversifikasi produk ekspor guna mempertahankan tren surplus perdagangan ini.

Dengan capaian surplus perdagangan yang menggembirakan ini, Indonesia diharapkan mampu menjaga kestabilan ekonomi sekaligus menarik minat investor asing lebih besar lagi ke depannya.