Monotoneminimal.com – Artis Wanda Hamidah, bersama ratusan aktivis kemanusiaan dari berbagai negara, terpaksa tidur di pelabuhan Tunisia setelah keberangkatan mereka menuju Gaza tertunda. Penundaan ini disebabkan oleh serangan drone yang diduga berasal dari Israel dan Amerika Serikat, yang menciptakan situasi tidak aman bagi para relawan.
Ratusan aktivis dari International Global Sumud Flotilla, termasuk Wanda Hamidah sebagai perwakilan Indonesia, telah menunggu di Tunisia selama hampir satu minggu untuk kepastian tentang keberangkatan kapal menuju Gaza. Keberangkatan misi kemanusiaan ini awalnya dijadwalkan beberapa hari lalu, namun berbagai insiden yang mengganggu persiapan menyebabkan semua rencana harus ditunda.
Meski menghadapi tekanan dan ancaman serius, para aktivis tetap menunjukkan ketahanan. Wanda dan rekan-rekannya menegaskan komitmen mereka untuk menanti seberapa lama pun hingga kapal dapat berlayar menembus blokade Israel. Mereka ingin menunjukkan solidaritas dunia untuk warga Palestina dalam misi mulia ini.
Rencana misi kemanusiaan ini sangat penting, terutama dalam konteks semakin meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut. Keberadaan serangan drone telah menambah tantangan bagi para relawan yang berjuang untuk membantu masyarakat Gaza. Dalam kondisi yang penuh risiko ini, mereka tetap bersikukuh untuk melanjutkan misi kemanusiaan mereka, meski harus menunggu lebih lama dari yang diperkirakan.