07 Agustus 2025 – Penyerapan gabah petani di Wilayah Cirebon, Jawa Barat, menjadi semakin efisien berkat keterlibatan TNI melalui Babinsa dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Kepala Perum Bulog Cirebon, Ramaijon Purba, menjelaskan bahwa kolaborasi ini sangat penting agar Alur penyerapan dapat terpadu dan terkoordinasi dengan baik.
Ramaijon mengungkapkan bahwa informasi tentang waktu panen petani yang diperoleh dari Babinsa dan penyuluh berperan besar dalam menentukan jadwal penyerapan. Hal ini bertujuan agar gabah dapat segera diambil dari lahan tanpa penundaan yang berarti. Tim Bulog, yang didampingi oleh Babinsa dan PPL, memastikan proses pengambilan gabah dilakukan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Bulog memastikan harga pembelian gabah petani tetap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kepastian pasar dan melindungi pendapatan petani selama masa panen raya. Namun, Bulog Cirebon mengakui adanya tantangan, yakni keterbatasan sumber daya manusia dalam tim jemput gabah yang hanya berjumlah 50 orang, yang harus menjangkau 150 titik di Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.
Meskipun terdapat keterbatasan sarana pascapanen, Bulog Cirebon tetap berkomitmen untuk melaksanakan penyerapan sesuai instruksi pemerintah. Hingga 31 Juli 2025, Bulog Cirebon berhasil menyerap 133.624 ton gabah petani, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, yang berfungsi untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP) di wilayah tersebut. Saat ini, stok cadangan beras di Gudang Bulog Cirebon mencapai 175 ribu ton, disimpan dengan aman di berbagai lokasi.