Monotoneminimal.com – PT Freeport Indonesia mengalami penghentian operasional smelter di Gresik, Jawa Timur, akibat kekurangan pasokan konsentrat. Hal ini diumumkan oleh Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas, dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta.
Krisis pasokan tersebut disebabkan longsornya tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC) yang terjadi pada 8 September 2025. Ketika insiden tersebut terjadi, Freeport memutuskan untuk menghentikan produksi guna memfokuskan upaya evakuasi tujuh pekerja yang terjebak. Semua aktivitas tambang dihentikan sejak tanggal tersebut, dan pencarian para pekerja berhasil diselesaikan pada 6 Oktober.
Meskipun semua korban telah ditemukan, operasional tambang bawah tanah di GBC masih terhenti. Freeport bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan investigasi dan evaluasi mendalam terkait insiden ini. Tony Wenas juga mengungkapkan bahwa smelter di Gresik tidak mendapatkan suplai konsentrat dari lokasi lain, sehingga mereka harus mencari alternatif untuk memulai kembali produksi.
“Kami berharap dapat kembali beroperasi, meskipun tidak dalam kapasitas maksimal, agar bisa memproduksi konsentrat yang diperlukan,” ungkap Tony. Penghentian operasional tambang ini tentunya akan berdampak pada realisasi produksi perusahaan. Saat ini, fokus utama Freeport adalah pada restorasi tambang setelah evakuasi selesai.
Tony menambahkan bahwa perusahaan akan melanjutkan proses investigasi dan evaluasi seiring dengan upaya untuk mengembalikan situasi ke kondisi normal.