Monotoneminimal.com – Penyanyi pop asal Singapura, Shye, baru saja merilis single terbarunya yang berjudul “Too Late” setelah penampilan perdana yang sukses di AXEAN Festival 2025 di Bali, satu bulan lalu. Lagu ini menggambarkan tema melankolis tentang cinta yang tidak terwujud akibat situasi yang tidak menguntungkan.
“Too Late” menceritakan perasaan sakit yang dialami ketika kasih tidak sampai kepada orang yang tepat. Dalam liriknya, Shye mengeksplorasi pengalaman dua individu yang merasa ditakdirkan untuk bersama, namun terhalang oleh waktu dan keadaan, akhirnya terpaksa menerima bahwa mereka sudah bersama orang lain. Pertanyaan yang muncul adalah, “Apa yang akan terjadi jika aku mengungkapkan perasaanku?”
Shye menjelaskan bahwa lagu ini ditulis berdasarkan pengalaman cinta yang tidak terwujud. Ia berharap pendengar dapat mengaitkan cerita dengan pengalaman pribadi mereka sendiri, menciptakan gabungan antara angan, harapan, nostalgia, dan penerimaan terhadap kenyataan. “Mungkin kalian akan bertemu lagi dan mendapatkan kesempatan kedua, atau mungkin tidak. Siapa yang tahu?” ujarnya.
Dari sisi produksi, “Too Late” menggabungkan elemen synthesizer dengan suara gitar akustik dan drum elektronik, menciptakan suasana emosional yang mendalam. Salah satu bagian menarik dari lagu ini adalah bridge, yang awalnya merupakan lagu terpisah dan kini menjadi bagian integral dari “Too Late”. Shye mengaku menyukai bagian tersebut karena dapat menyampaikan rasa yang ingin diekspresikan.
Secara keseluruhan, “Too Late” menawarkan refleksi mendalam tentang pengalaman universal terkait cinta dan peluang yang terlewat. Menurut Shye, setiap orang memiliki momen di mana mereka berharap bisa mengungkapkan isi hati lebih awal, menciptakan rasa penyesalan yang berharga.
![[original_title]](https://monotoneminimal.com/wp-content/uploads/1761367539_0a1a68d65dc0ab7540d3.jpg)