Monotoneminimal.com – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kementerian di bawahnya untuk merumuskan strategi guna meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan Pakistan. Hal ini disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif di Islamabad pada Selasa, 9 Desember. Prabowo menekankan pentingnya penyeimbangan neraca perdagangan, yang saat ini didominasi oleh ekspor Indonesia, terutama produk minyak sawit.
Dalam pernyataannya, Prabowo menyatakan, “Kami akan segera menyeimbangkan hubungan dagang kami melalui langkah-langkah konkret.” Dia juga optimis bahwa kemajuan dapat dicapai di berbagai sektor. Sementara itu, PM Sharif menegaskan bahwa nilai perdagangan antara kedua negara mencapai 4,5 miliar dolar AS, di mana lebih dari 90% merupakan impor minyak sawit dari Indonesia. Sharif mengungkapkan harapannya untuk meningkatkan ekspor produk pertanian dan teknologi informasi dari Pakistan.
Pertemuan yang merupakan bagian dari lawatan luar negeri pertama Prabowo juga menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Pakistan. Kedua pemimpin telah menyepakati peningkatan kerja sama di sektor kesehatan, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam acara tersebut, diumumkan pula tujuh dokumen perjanjian dan nota kesepahaman sebagai langkah konkret untuk memperkuat kerja sama dua negara.
Kunjungan ini menandai momen penting, mengingat terakhir kali Presiden RI melakukan lawatan ke Pakistan adalah pada 2018. Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi, menunjukkan komitmen Indonesia untuk bekerja sama lebih erat dengan Pakistan dalam berbagai bidang. Dengan penguatan hubungan ini, diharapkan kedua negara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan.
![[original_title]](https://monotoneminimal.com/wp-content/uploads/WhatsApp-Image-2025-12-09-at-20.58.12.jpeg)