Jakarta, 21 Juni 2025 – Pencairan dana bantuan sosial (bansos) untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua tahun 2025 telah mencapai angka 80 persen, demikian menurut data terbaru yang dirilis Kementerian Sosial pada Sabtu (21/6).
Meskipun penyaluran dianggap relatif cepat, namun masih terdapat ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menghadapi kendala teknis, sehingga belum menerima manfaat tersebut. Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, Andi Priyatno, mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi persoalan agar segera diatasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin. Target kami dalam pekan ini bisa terselesaikan,” ujar Andi kepada wartawan, Sabtu (21/6).
Secara umum, penyaluran tahap kedua ini dilakukan sejak awal Juni lalu. Hingga kini, tercatat sekitar 8 juta dari 10 juta keluarga penerima manfaat sudah menerima bantuan dengan lancar melalui rekening bank maupun agen-agen yang ditunjuk.
Namun, persoalan seperti nomor rekening yang tidak aktif, data penerima yang belum diperbarui, serta gangguan teknis pada aplikasi pencairan masih menjadi hambatan utama di beberapa daerah, terutama wilayah terpencil.
Menanggapi kondisi ini, pengamat kebijakan publik, Agus Ramdhani, menilai bahwa perlu peningkatan koordinasi antara pusat dan daerah agar permasalahan serupa tidak terulang.
“Penyaluran bansos harus didukung oleh data yang selalu update dan sistem teknis yang andal,” kata Agus.
Pemerintah berharap pencairan 100 persen bisa tercapai akhir Juni ini guna membantu masyarakat lebih cepat.