Monotoneminimal.com – Seorang pekerja perempuan di Jepang, Satomi, menggemparkan media internasional setelah bunuh diri yang diduga dipicu oleh pelecehan verbal dari atasan. Peristiwa tragis ini terjadi di D-UP Corporation, produsen kosmetik yang berpusat di Tokyo, pada tahun 2023. Keluarga korban kini menuntut perusahaan dan presiden mereka, Mitsuru Sakai, atas tuduhan tanggung jawab dalam kasus ini.
Satomi bergabung dengan perusahaan tersebut pada April 2021. Dalam sebuah rapat pada Desember 2021, Sakai mengecamnya secara terbuka, menyebutnya “anjing liar” akibat kunjungan klien yang tanpa izin. Keesokan harinya, Sakai kembali menegaskan pernyataannya dengan mengatakan, “anjing yang lebih lemah menggonggong lebih keras,” yang semakin memperparah situasi emosional Satomi.
Keluarga Satomi mengajukan gugatan pada perusahaan, mengklaim bahwa lingkungan kerja yang tidak sehat dan tindakan pelecehan tersebut berkontribusi pada keputusan tragisnya. Pengadilan setempat kemudian memutuskan bahwa perusahaan dan Sakai dituntut bertanggung jawab atas kematian tersebut, serta merekomendasikan pengunduran diri presiden perusahaan.
Konferensi pers telah diadakan oleh keluarga korban pada 11 September untuk memberikan informasi terbaru terkait kasus tersebut. Kejadian ini tidak hanya menyoroti tantangan nyata yang dihadapi oleh pekerja perempuan di tempat kerja, tetapi juga mengundang perhatian tentang budaya kerja dan perlunya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja di Jepang. Pihak berwenang diharapkan dapat mengambil langkah serius untuk mencegah insiden serupa di masa depan.