Monotoneminimal.com – Pasar mobil listrik bekas di Eropa kini menghadapi krisis kepercayaan yang signifikan, terutama terkait dengan kondisi baterai kendaraan. Metrik yang dahulu dianggap penting, seperti usia dan jarak tempuh, kini bergeser kepada “State of Health” (SOH) atau tingkat kesehatan baterai sebagai indikator utama bagi konsumen sebelum melakukan pembelian.
Krisis kepercayaan ini terjadi karena adanya ketidakpastian informasi mengenai kondisi baterai yang sering kali tidak terverifikasi oleh penjual. Contohnya, Kerry Dunstan, seorang konsumen di Inggris, membeli Nissan Leaf tahun 2021 dengan jarak tempuh 29.000 mil seharga £12.500, berdasarkan data SOH yang menyatakan 93%. Namun, kasus ini menunjukkan ketergantungan konsumen pada informasi yang diberikan penjual, yang seringkali tidak independen.
Situasi semakin rumit dengan model-model awal mobil listrik, seperti generasi pertama Nissan Leaf yang tidak dilengkapi sistem pendingin baterai. Data dari penelitian NimbleFins menunjukkan bahwa model-model ini mengalami penurunan jangkauan yang lebih cepat dibandingkan yang diharapkan, risiko yang jarang tercermin dalam harga jual. Hal ini menciptakan ketidakadilan bagi pembeli yang tidak menyadari kondisi sebenarnya dari kendaraan yang mereka beli.
Sebagai respons terhadap tantangan ini, perusahaan teknologi seperti Aviloo dari Austria dan ClearWatt dari Inggris mulai menawarkan layanan verifikasi dan sertifikasi kondisi baterai. Aviloo, misalnya, telah menjalin kemitraan dengan British Car Auctions untuk menyediakan produk yang dapat membantu memastikan transparansi di pasar. Dengan demikian, validasi pihak ketiga diharapkan dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat pasar mobil listrik bekas di Eropa.