16 July 2025 – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah tidak memberikan toleransi kepada pengecer pupuk yang jalang, terutama yang menaikkan harga jual pupuk bersubsidi. Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja di lahan HGU Jengkol di Kecamatan Plosoklaten, Kediri, pada hari Selasa.
Mentan Amran mengungkapkan bahwa keluhan mengenai harga jual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) telah dilaporkan oleh petani tebu. Ia menegaskan akan mencabut izin pengecer yang terbukti melakukan praktik curang tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu. Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk menjaga swasembada pangan, mengingat Indonesia berupaya menjadi lumbung pangan dunia.
Dalam dialog tersebut, muncul sejumlah isu terkait penyediaan pupuk bersubsidi. Beberapa petani mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, serta adanya penerima yang tidak tepat sasaran. Banyak dari mereka yang mendapati bahwa pupuk itu dijual ke pihak lain.
Mentan juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk memberantas praktik mafia yang merugikan petani. Ia menyebutkan bahwa inisiatif pemerintah termasuk penyaluran bunga KUR dan subsidi bibit, guna membantu meningkatkan produksi.
Mentan optimis, dalam waktu tiga hingga empat tahun ke depan, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan, terutama gula. Indonesia pernah dikenal sebagai penghasil gula terbesar kedua di dunia, tetapi produktivitasnya telah menurun. Upaya perbaikan sedang dilakukan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada.
Dalam kunjungan ini, hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan sejumlah pejabat lainnya, menandakan dukungan penuh terhadap program pemerintah dalam sektor pertanian.