Monotoneminimal.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan serapan anggaran serta mengembangkan ekosistem Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan Luhut usai acara “1 tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth” di Jakarta pada Kamis.
Luhut menekankan bahwa MBG merupakan program unggulan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki potensi untuk menciptakan sentra-sentra ekonomi baru. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari produsen bahan makanan hingga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang dianggap mampu menciptakan kesetaraan dalam akses gizi.
Dia menyadari adanya kekurangan dalam pelaksanaan program ini, sehingga perlu ada perbaikan berkelanjutan. Luhut juga menyatakan bahwa MBG harus dijadikan program jangka panjang yang perlu dipelihara selama minimal sepuluh tahun ke depan.
Sejauh ini, Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran untuk MBG mencapai Rp20,6 triliun hingga 3 Oktober 2025, atau 29 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp71 triliun. Namun, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa lembaganya tidak dapat menyerap seluruh anggaran yang tersedia, dengan dana sebesar Rp70 triliun yang berpotensi dikembalikan kepada pemerintah karena tidak terserap.
Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa dana tersebut belum dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menegaskan pentingnya pengawasan penyerapan anggaran MBG agar optimal menjelang akhir tahun.
Dengan demikian, program MBG diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam memperbaiki gizi masyarakat dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.