08 Agustus 2025 – Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 berlangsung di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Bandung, pada Kamis (7/8). Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih dan lebih dari 2.000 peserta, termasuk rektor, dosen, peneliti, mahasiswa, serta pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Presiden Prabowo Subianto meresmikan acara ini, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan sejumlah menteri lainnya.
Dalam pembicaraannya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menekankan pentingnya penguasaan sains dan teknologi sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Brian menyampaikan, sains perlu menghasilkan inovasi konkret yang dapat berkontribusi pada perkembangan industri dan masyarakat luas.
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, juga menjelaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan dalam APBN 2025 mencapai Rp 724,3 triliun, setara dengan 20% dari total anggaran negara. Ia menambahkan, investasi dalam edukasi merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan riset di semua jenjang, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.
KSTI 2025 bertujuan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan lembaga pemerintah guna mempercepat transformasi ekonomi berbasis pengetahuan. Acara ini juga mengundang lebih dari 350 rektor serta 1.000 peneliti terbaik dari Indonesia dan tokoh inspiratif internasional, demi menciptakan sinergi yang memajukan bangsa melalui inovasi dan kebijakan strategis. Melalui kegiatan ini, diharapkan laju daya saing industri nasional dapat meningkat dan pemerataan pembangunan dapat terwujud.