Site icon monotoneminimal.com

Kebun Kopi di Banaran yang Membangkitkan Kehidupan Masyarakat

16 Agustus 2025 – Desember menyuguhkan panorama indah di Desa Kauman Lor, Kecamatan Pabelan, Semarang, Jawa Tengah, di mana suasana perayaan mengisi bulan ini. Saat senja, langit memancarkan warna jingga yang hangat, dibarengi deretan bendera merah putih yang berkibar di sisi jalan. Dalam nuansa ini, warung kopi milik Sugeng, seorang lelaki berusia 85 tahun, menjadi pusat pertemuan warga.

Sugeng, bersama keponakannya Abdul, membuka warung yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat dagang, melainkan juga sebagai ruang komunikasi bagi masyarakat. Kopi Banaran yang disajikan, memiliki sejarah panjang sejak masa penjajahan Belanda dan kini menjadi kebanggaan lokal. Pengetahuan tentang budidaya kopi diturunkan secara lisan antar generasi, menciptakan ikatan sosial yang kuat dalam komunitas.

Kehadiran industri perkebunan di daerah ini berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, perkebunan menjadi agen perubahan yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak hanya itu, keberadaan perkebunan juga mendorong pertumbuhan pusat ekonomi dari warung kecil hingga pasar lokal.

Dengan melibatkan masyarakat dalam proses produksi, industri perkebunan membantu menciptakan kemandirian ekonomi. Kualitas biji kopi yang dihasilkan oleh petani lokal kini setara dengan produk perusahaan, memberikan nilai tambah bagi komunitas.

Kisah semangat dan kolaborasi ini menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bukan hanya diukur dari angka, tetapi dari seberapa besar dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Di relung-relung desa, keberadaan perkebunan menjadi jantung kehidupan yang memfasilitasi pengembangan keterampilan, membangun identitas lokal, dan meningkatkan solidaritas sosial.

Exit mobile version