Monotoneminimal.com – Mengingat kematian merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam dan memiliki keutamaan serta faedah yang sangat signifikan. Dalam konteks spiritual, kematian dianggap sebagai langkah pertama dalam perjalanan menuju alam akhirat. Setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mengalami kematian, sehingga sangat disarankan untuk selalu mempersiapkan diri dan mengingatnya.
Imam Al-Qurthubi dalam karya terkenalnya, ‘At-Tadkirah’, menjelaskan bahwa kematian adalah perpisahan antara ruh dan badan, serta transisi dari satu dimensi kehidupan ke dimensi lainnya. Dalam ajaran Islam, terdapat dua jenis kematian; kematian besar, atau al maut al kubra, dan kematian kecil, atau al maut ash shughra, yang diartikan sebagai tidur.
Al-Qur’an juga mencatat tentang kematian dalam Surah Az-Zumar ayat 42, yang menjelaskan bahwa Allah memiliki kendali atas jiwa-jiwa dan menentukan waktu kematian setiap makhluk. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Turmudzi, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan umatnya untuk memperbanyak ingatan akan kematian, karena hal tersebut dapat mengurangi ketamakan dan mendorong untuk berpikir tentang kehidupan setelah mati.
Imam Al-Qurthubi menekankan bahwa mengingat kematian adalah bentuk nasihat dan peringatan, yang akan membantu individu menurunkan sifat tamak dan menghindari angan-angan kosong. Memperbanyak ingatan tentang kematian juga mendorong seseorang untuk beramal baik dan menyegerakan taubat. Menurut Imam ad-Daqqaq, orang yang sering mengingat kematian akan dianugerahi hati yang puas, semangat beribadah, dan kecenderungan untuk bertobat.
Oleh karena itu, bagi umat Islam, mengingat kematian tidak hanya menjadi kewajiban spiritual tetapi juga satu cara untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan.
![[original_title]](https://monotoneminimal.com/wp-content/uploads/mengingat-kematian-memiliki-keutamaan-dan-faedah-luar-biasa-kaum-muslim-wajib-tahu-azr.jpg)