Monotoneminimal.com – Durian Indonesia kini mulai dikenal sebagai komoditas unggulan dalam industri durian global. Permintaan internasional yang meningkat, ditambah dengan kemitraan yang lebih kuat, memberikan peluang besar bagi pengembangan sektor ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Aditya Pradewo, Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin), dalam keterangan resmi yang diterima di Palu, Sulawesi Tengah.
Pada tanggal 25 Mei 2025, Indonesia dan General Administration of Customs of China (GACC) menandatangani protokol ekspor untuk durian beku. Saat ini, delapan perusahaan telah mendapatkan izin untuk mengekspor produk tersebut ke Tiongkok. Aditya menjelaskan bahwa partisipasi dalam forum internasional, seperti yang diadakan pada China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai pada 10 November 2025, telah membuka peluang pasar yang lebih luas bagi durian Indonesia.
Langkah ini bertujuan untuk membawa durian lokal ke panggung internasional, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani. Kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Indonesia, juga menjadi faktor penentu dalam membuka akses pasar ekspor ke Tiongkok.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi durian nasional mencapai 1,96 juta ton pada tahun 2024, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Indonesia memiliki sejumlah sentra produksi durian di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, serta menyimpan keanekaragaman spesies durian yang melimpah.
Dengan peningkatan permintaan durian global, terutama dari Tiongkok dan negara-negara ASEAN, Aditya menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok durian premium secara berkelanjutan.