Monotoneminimal.com – Sebanyak 50 angsa ditemukan mati di Sungai Merah yang membeku di Lockport, Kanada, sekitar 15 kilometer utara Winnipeg. Temuan ini menyusul penemuan sebelumnya yakni 165 bangkai angsa di Niverville, 20 kilometer selatan Winnipeg. Tes laboratorium menunjukkan bahwa kematian angsa tersebut disebabkan oleh strain patogen H5N1 dari virus flu burung.
Ahli biologi dari Dinas Margasatwa Kanada, Frank Baldwin, menjelaskan, meski angsa yang mati di Lockport belum diuji, pola sebaran dan jumlahnya menunjukkan kemungkinan kematian akibat penyakit serupa. Flu burung, dikenal sebagai “wabah unggas” sejak pertama kali teridentifikasi di Italia pada 1878, terus berkembang menjadi penyakit menular. Strain H5N1, yang saat ini mendominasi, pertama kali muncul di Tiongkok pada 1996 dan telah menyebar secara global.
Baldwin mencatat bahwa tingginya tingkat kematian angsa dalam tahun ini sangat mencolok dan belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara sebelumnya virus ini dianggap tidak membahayakan burung migran, wabah kematian burung liar yang serius mulai terdeteksi pada 2021 dengan kasus pertama hadir di Manitoba pada musim semi 2022.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada mengklasifikasikan virus H5N1 sebagai risiko rendah bagi manusia. Hingga kini, hanya dua kasus terkonfirmasi pada manusia di Kanada, termasuk satu kasus lokal pada akhir 2024. Namun, Baldwin menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap unggas yang mati.
Tepatnya 726 unggas telah diperiksa di Manitoba tahun ini, dengan 54 di antaranya terkonfirmasi positif H5N1. Tingginya jumlah angsa mati dalam satu lokasi seperti di Niverville dan Lockport menjadi tanda perhatian, kata Baldwin. “Ini benar-benar memprihatinkan karena ini bukan sesuatu yang pernah kita lihat sebelumnya,” ujarnya menekankan perhatian terhadap situasi ini.