21 Juli 2025 – Ribuan driver ojol dari berbagai platform digital menggelar unjuk rasa besar di depan Istana Merdeka, Jakarta. Aksi ini menjadi bentuk protes terhadap skema pembagian hasil yang dinilai tidak adil, serta kekhawatiran atas potensi monopoli pasca isu merger antara GoTo dan Grab yang kembali mencuat.
Massa yang datang dari berbagai wilayah Jabodetabek membawa spanduk dan mengenakan atribut khas masing-masing platform. Mereka menuntut agar sistem pembagian hasil diubah menjadi 90% untuk driver dan hanya 10% untuk perusahaan penyedia layanan. Selama ini, banyak pengemudi mengeluhkan potongan komisi yang dianggap memberatkan, terutama saat pendapatan terus tergerus akibat beban operasional.
Koordinator aksi menyatakan bahwa para driver juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan audit independen terhadap perusahaan aplikator. Mereka menilai perlunya pengawasan ketat untuk menjamin transparansi dan keadilan dalam ekosistem transportasi daring. Tak hanya itu, mereka mendesak revisi regulasi tarif dasar demi menjaga keberlangsungan pendapatan mitra pengemudi.
Dampak dari demonstrasi ini terasa di berbagai titik di ibu kota. Beberapa layanan transportasi online mengalami keterlambatan, dan konsumen mengeluhkan sulitnya mendapatkan kendaraan pada jam-jam sibuk. Meski demikian, aksi berlangsung tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian.