Bandung – Pembagian bir gratis dalam acara lomba lari yang berlangsung pada akhir pekan lalu di Bandung telah mengundang perhatian publik. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, angkat suara mengenai kontroversi ini, menjelaskan bahwa pemerintah kota tidak dapat langsung memberikan sanksi kepada komunitas penyelenggara.
Farhan menyebutkan, meskipun komunitas tersebut tidak bisa ditegur secara langsung, mereka sudah mengalami sanksi sosial melalui respon negatif di media sosial. “Saya lihat di media sosial, tampaknya mereka sudah kena sanksi sosial,” ungkap Farhan saat konferensi pers di Balai Kota Bandung pada Selasa, 22 Juli 2025.
Wali kota juga mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui adanya pembagian bir pada acara tersebut. Fokus utama yang dihadapinya saat itu adalah mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan selama lomba. “Jujur saja, saya malah lebih pusing mikirin macetnya. Bir? Kita juga enggak tahu itu bir, lieur (pusing) ah,” katanya dengan nada ceria.
Kendati demikian, Farhan menegaskan pentingnya melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak komunitas pelari untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. “Kita akan terus berkomunikasi dengan mereka agar semua acara berlangsung secara aman dan sesuai norma,” kata Farhan. Penegasan ini menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam menjaga ketertiban dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua warga.
Dengan adanya pernyataan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami konteks dari insiden tersebut dan pemerintah dapat melakukan langkah preventif di acara-acara selanjutnya.