Site icon monotoneminimal.com

Arif Budimanta Diingat Sebagai Tokoh Ekonomi dan Politik

[original_title]

Monotoneminimal.com – Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi Indonesia dengan meninggalnya Arif Budimanta, mantan Staf Khusus Presiden ke-7 Joko Widodo, pada Sabtu dini hari, pukul 00.06 WIB. Kepergian Arif, yang juga Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah, menjadi kehilangan besar bagi banyak kalangan yang mengapresiasi kontribusinya di bidang ekonomi dan kebijakan publik.

Didik J Rachbini, ekonom senior dari Indef, mengenang dedikasi Arif dalam memperjuangkan nilai Pancasila sebagai landasan sistem ekonomi yang adil dan inklusif di Indonesia. Dalam karyanya, Arif sering mengkritisi arah pembangunan ekonomi yang dinilainya terlalu liberal. Buku-bukunya, terutama “Pancasilanomics: Ekonomi Pancasila dalam Gerak” dan “Arsitektur Ekonomi Indonesia”, menekankan pentingnya desain ekonomi berbasis konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945.

Selanjutnya, Didik menyoroti bahwa Arif sangat peduli terhadap isu-isu ketimpangan, UMKM, dan keberlanjutan, serta aktif menulis di media massa. Di DPR antara 2009 hingga 2014, Arif terlibat dalam gerakan sunyi untuk mempromosikan ekonomi konstitusi.

“Indikator kesejahteraan rakyat harus menjadi fokus utama, bukan hanya pertumbuhan ekonomi,” tambah Didik, mencatat bahwa Arif berusaha memasukkan indikator kesejahteraan masyarakat dalam penyusunan APBN.

Arif juga berperan penting dalam bidang sosial dan pendidikan melalui Yayasan Wakaf Paramadina, di mana ia berkolaborasi dengan sejumlah intelektual untuk memberikan kritik konstruktif terhadap kebijakan publik. Meskipun kepergiannya dirasakan terlalu cepat, Dedik mengajak semua pihak untuk mengenang warisan dan kontribusi Arif bagi bangsa.

Exit mobile version