01 Agustus 2025 – Dua obat kanker yang sudah mendapatkan persetujuan dari FDA, yaitu letrozole dan irinotecan, menunjukkan potensi signifikan dalam mengatasi kerusakan otak akibat penyakit Alzheimer. Temuan ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari University of California, San Francisco (UCSF) dan Gladstone Institutes, yang berfokus pada penyembuhan satu dari penyakit neurodegeneratif paling mematikan di dunia.
Penelitian ini mencakup penyaringan lebih dari 1.300 obat yang telah mendapat persetujuan FDA, guna mengevaluasi dampaknya terhadap pola ekspresi gen pada sel otak yang mengalami gangguan akibat Alzheimer. Hasilnya, letrozole yang biasa digunakan untuk kanker payudara dan irinotecan yang dipakai dalam pengobatan kanker kolorektal dan paru-paru, menunjukkan hasil yang paling positif dalam mengurangi kerusakan otak pada tikus.
Dalam pengujian pada model tikus Alzheimer, kombinasi kedua obat tersebut berhasil memulihkan ekspresi gen normal, mengurangi plak amiloid, serta memulihkan volume hippocampus, yang berperan penting dalam memori. Selain itu, neuroinflamasi menurun dan ini berdampak pada peningkatan kemampuan memori dan kognitif tikus.
Menariknya, analisis terhadap catatan medis anonim lebih dari 1,4 juta pasien menunjukkan bahwa penggunaan letrozole dan irinotecan berkorelasi dengan penurunan risiko terkena Alzheimer. Temuan ini memberikan dukungan tambahan terhadap hasil dari eksperimen hewan.
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, para ilmuwan mengingatkan perlunya uji klinis pada manusia sebelum kedua obat tersebut dapat digunakan untuk mengobati Alzheimer. Penggunaan obat ini untuk indikasi baru masih membutuhkan penelitian lebih lanjut terkait dosis dan keamanan jangka panjang. Penemuan ini memberikan harapan baru bahwa Alzheimer, yang sebelumnya dianggap tidak dapat disembuhkan, mungkin bisa ditangani dengan cara yang lebih efektif di masa depan.