11 Agustus 2025 – Yunani telah bergabung dengan negara-negara Uni Eropa dalam mengirimkan bantuan pangan ke Gaza melalui udara. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menginformasikan bahwa dua pesawat militer Yunani telah menjatuhkan 8,5 ton pasokan makanan penting di wilayah yang dilanda konflik ini. Pengiriman bantuan tersebut dilakukan pada Minggu, 10 Agustus 2025, dan merupakan bagian dari upaya kolektif dengan negara-negara Eropa dan Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di Gaza.
Dalam pernyataannya di media sosial, Mitsotakis menekankan pentingnya menghentikan permusuhan dan memberikan akses bantuan tanpa halangan ke kawasan tersebut. Ia menyatakan, “Yunani berkomitmen untuk mengambil inisiatif dalam mengakhiri permusuhan, membebaskan sandera, dan memastikan aliran bantuan kemanusiaan.”
Negara-negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, dan Spanyol, belakangan juga terlibat dalam pengiriman bantuan udara ke Palestina. Meskipun begitu, Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengingatkan bahwa bantuan udara tidak cukup untuk mencegah kelaparan yang semakin parah di Gaza, yang diperkirakan membutuhkan sekurang-kurangnya 600 truk bantuan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk.
Kekhawatiran akan situasi di Jalur Gaza meningkat seiring berlanjutnya konflik yang sudah berlangsung lebih dari 21 bulan, dimulai setelah serangan militan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kini berada di bawah tekanan besar untuk segera menyetujui gencatan senjata demi menyelamatkan lebih dari dua juta penduduk Gaza dari ancaman kelaparan dan untuk membebaskan para sandera.
Pada hari Jumat yang lalu, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana untuk melakukan operasi besar-besaran guna merebut Kota Gaza, suatu keputusan yang memicu kemarahan di berbagai belahan dunia.