10 July 2025 – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva sepakat mendorong reformasi struktural PBB yang menambah representasi negara-negara baru seperti Indonesia, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap gagasan Lula agar tata kelola PBB disesuaikan untuk memberi ruang lebih besar bagi kekuatan baru di dunia. Menurutnya, Brasil dan Indonesia hendaknya bersuara bersama bersama negara-negara seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko untuk mendorong reformasi tersebut.
Dukungan itu juga terkait dengan upaya memperkuat peran global Indonesia. Revisi PBB diharapkan mampu menciptakan badan internasional yang lebih seimbang dan responsif terhadap tantangan saat ini. Relevansi negara Global South akan semakin diperhitungkan dalam pengambilan kebijakan internasional.
Selain isu PBB, kedua pemimpin juga menyinggung konflik global seperti Gaza dan Ukraina. Mereka menyuarakan solusi dua negara untuk Palestina, serta pendekatan diplomasi dan gencatan senjata bagi Ukraina.
Pertemuan bilateral yang digelar di Istana Planalto, Brasilia, pada 9 Juli 2025 juga menghasilkan undangan kunjungan balasan Presiden Lula ke Jakarta pada Oktober mendatang. Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari kedua negara, menunjukkan kesinambungan hubungan strategis kedua negara.
Kesepakatan ini memperkuat peran strategis Indonesia dalam forum multilateral. Dengan menyelaraskan suara bersama negara berkembang, Indonesia dapat memperkuat multilateralisme dan memperbesar peluang untuk mempengaruhi arah kebijakan global, termasuk di PBB. Reformasi struktural PBB ini dinilai sebagai jalan penting menuju sistem internasional yang lebih adil dan representatif.
Langkah ini mencerminkan posisi diplomasi aktif Indonesia dan Brasil dalam memperjuangkan perubahan global, serta komitmen keduanya untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih seimbang dan efektif di masa mendatang.