Site icon monotoneminimal.com

Suksesnya Super Roti UMKM Semarang dalam Pasar Ekspor Global

Semarang – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi tonggak penting dalam perekonomian. Salah satunya adalah Super Roti, sebuah brand roti berbasis bekatul yang didirikan oleh Ismiyati, yang berhasil menembus pasar ekspor. Kisahnya dimulai pada 2011 setelah suaminya kehilangan pekerjaan. Dengan latar belakang keterampilan memasak, Ismiyati memulai usaha dari dapur rumahnya di Semarang.

Dalam perjalanan bisnisnya, Super Roti tidak hanya memberikan solusi ekonomi bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Momen setelah Lebaran dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk ketika pasokan roti di pasaran berkurang. Momentumnya pun berhasil menarik perhatian konsumen.

Tahun 2015 menjadi tahun penuh tantangan ketika produk Super Roti ditolak oleh sejumlah swalayan besar. Namun, berkat Indonesian Womenpreneur Competition (IWPC) yang diadakan di Semarang, Ismiyati memperkenalkan inovasi roti bekatul yang kaya serat dan nilai gizi. Keberhasilan ini mengantar Super Roti meraih juara pertama IWPC dan diterima dalam jaringan ritel terkenal.

Dari tahun 2019, Ismiyati berpartisipasi sebagai UMKM binaan Bank Indonesia (BI), yang membantunya melalui pelatihan digital dan pameran. Meskipun sempat mengalami penurunan omzet karena pandemi, dukungan BI membantu Super Roti mengembangkan kehadiran secara digital dan menembus pasar Singapura, serta menjajaki negara-negara lain seperti Belgia dan Jordania.

Saat ini, dengan 18 karyawan tetap dan omzet tahunan mencapai Rp1,5 miliar, Ismiyati berkomitmen untuk membantu lebih dari 40 UMKM lainnya di berbagai daerah. Meskipun menghadapi tantangan lokasi dan alat produksi, semangatnya untuk mengembangkan Super Roti tetap tinggi. Kini, Super Roti akan mengikuti program Business Matching Export BI di tahun 2025 untuk meningkatkan akses ke pasar internasional.

Exit mobile version