Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan suspensi sementara terhadap perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), perusahaan yang dikaitkan dengan Happy Hapsoro. Keputusan ini diambil menyusul lonjakan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat.
Suspensi ini merupakan bagian dari langkah cooling down yang bertujuan melindungi investor, khususnya pemegang saham BUVA, dari potensi risiko pasar. Penghentian perdagangan diberlakukan mulai 30 Juli 2025, baik di pasar reguler maupun pasar tunai.
“Sebagai bentuk kewenangan pengawasan, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) pada tanggal 30 Juli 2025,” demikian pernyataan resmi BEI dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu (30/7).
Tujuan dari suspensi ini adalah memberikan waktu yang cukup bagi para pelaku pasar untuk menganalisis dan mempertimbangkan informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi di saham BUVA.
BEI juga mengingatkan seluruh pihak yang berkepentingan agar tetap mencermati setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh pihak perusahaan.
Sebagai catatan, dalam lima hari terakhir saham BUVA melonjak sebesar 92%, dan dalam satu bulan terakhir mencatat kenaikan hingga 165,7%, mencapai level Rp 194 per lembar.