20 Juni 2025 – Nilai tukar rupiah menguat ke USD pagi ini, mencatatkan posisi Rp 16.374,5 per dolar AS atau naik 0,19 persen dibanding penutupan sebelumnya. Penguatan ini terjadi di tengah sentimen positif yang muncul dari rebound pasar keuangan global usai tekanan geopolitik pekan lalu.
Kepala Ekonom PT Finanusa Berjangka, Rian Fathurrahman, menilai pergerakan rupiah mencerminkan respons pelaku pasar terhadap stabilisasi indeks dolar AS. “Kendati ketegangan di Timur Tengah belum sepenuhnya mereda, pelaku pasar mulai kembali ke aset berisiko setelah melihat data inflasi AS yang cenderung menurun,” ujarnya, Jumat (20/6).
Sejumlah analis memperkirakan penguatan ini bisa berlanjut secara terbatas apabila Bank Indonesia tetap menjaga intervensi di pasar valas. Namun, potensi tekanan dari sentimen eksternal masih harus diwaspadai.
Sementara itu, indeks saham Asia juga menunjukkan tren positif, memberikan angin segar bagi pergerakan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Beberapa investor mulai masuk kembali ke pasar surat utang domestik, memberikan tekanan positif terhadap nilai tukar.
Analis pasar uang dari Mirae Asset, Livia Ayu, menambahkan bahwa pergerakan rupiah kemungkinan masih fluktuatif hingga ada kejelasan dari keputusan suku bunga The Fed bulan depan. “Investor akan wait and see terhadap arah kebijakan moneter AS, yang tentunya akan memengaruhi capital flow ke Indonesia,” ungkapnya.
Meski penguatan ini memberikan sentimen optimisme, para pelaku usaha tetap diimbau berhati-hati dan menjaga strategi lindung nilai agar tidak terpapar volatilitas pasar.