Monotoneminimal.com – Wisata budaya menjadi alasan utama kunjungan wisatawan ke Indonesia, dan Taman Bahari Majapahit (TBM) di Mojokerto berpeluang besar untuk menjadi bagian dari pola perjalanan wisata di Jawa Timur. Hal ini disampaikan oleh Dwi Marhen Yono, Asisten Deputi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Gedung Co Working Space TBM pada Senin.
FGD tersebut melibatkan pemangku kepentingan pariwisata, termasuk pengelola hotel, pelaku ekonomi kreatif, dan akademisi. Marhen menekankan bahwa kekayaan budaya Mojokerto sebagai pusat pemerintahan dan kebudayaan Kerajaan Majapahit memiliki potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ia menilai nilai sejarah Majapahit dapat menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Marhen menambah, wisata di TBM dapat menjadi bagian dari pola perjalanan Jawa Timur jika ada atraksi budaya harian, seperti sendratari Majapahit. Kekonsistenan dalam menyajikan atraksi budaya dianggap penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Hal ini sejalan dengan hasil survei yang menunjukkan bahwa wisata budaya adalah motivasi utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, juga menekankan pentingnya membangun ekosistem pariwisata yang terintegrasi. Ia menyebutkan bahwa pengembangan pariwisata di Mojokerto tidak dapat dilakukan secara terpisah, tetapi harus dilihat dalam konteks yang lebih luas, termasuk sektor perhotelan dan kuliner.
TBM dirancang sebagai penopang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Majapahit, dengan pengembangan wisata susur sungai dan wisata petik jeruk di area tersebut. Puspitasari menegaskan bahwa kekayaan sejarah Majapahit adalah aset penting untuk pengembangan pariwisata di daerah tersebut.