Monotoneminimal.com – Kebijakan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang melabeli Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris telah menarik perhatian global. Keputusan ini diumumkan pada Senin, 24 November, dan mencakup penetapan beberapa cabang Ikhwanul Muslimin di Libanon, Yordania, dan Mesir sebagai ‘sarang teroris’, yang diperkirakan akan memicu ketegangan lebih lanjut di negara-negara Timur Tengah.
Dalam kebijakannya, Trump memerintahkan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Menteri Keuangan Scott Bessent untuk mengidentifikasi cabang-cabang Ikhwanul Muslimin dalam waktu 45 hari. Langkah ini tidak hanya berpotensi mempengaruhi kebijakan keamanan dalam negeri AS, tetapi juga dapat berdampak pada deportasi anggota organisasi tersebut yang memasuki wilayah AS.
Ikhwanul Muslimin, dibentuk oleh Hassan al-Banna pada tahun 1928, memiliki visi untuk menghidupkan kembali prinsip-prinsip Islam di tengah masyarakat Muslim, berjuang melawan kolonialisme Barat. Organisasi ini pernah memenangkan mayoritas kursi parlemen di Mesir pada 2011-2012, mengantarkan Muhammad Mursi sebagai presiden, sebelum pemerintahannya digulingkan pada 2013.
Kebijakan Trump dijadwalkan akan meningkatkan tantangan bagi komunitas Muslim dan dapat memicu penyitaan aset serta pengawasan lebih ketat terhadap kegiatan keagamaan yang terhubung dengan Ikhwanul Muslimin. Pengaruh kebijakan ini turut meresahkan situasi politik konflik Israel-Palestina, di mana Israel dapat lebih leluasa menjalankan aksi-aksinya terhadap Palestina dengan dukungan dari AS.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyambut keputusan ini karena dianggap memperkuat upaya melawan Hamas, yang memiliki afiliasi ideologis dengan Ikhwanul Muslimin. Respons dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dinilai krusial untuk mencegah dampak lebih besar akibat kebijakan ini.
Indonesia, sebagai anggota OKI, diharapkan dapat berperan dalam merespons dampak kebijakan AS dan menjaga stabilitas di kawasan. Keberadaan Indonesia yang memiliki rekam jejak dalam mediasi konflik dapat memberikan perspektif yang penting dalam menyikapi situasi ini.