Monotoneminimal.com – Pemimpin Muslim dan Kristen di Nigeria mengeluarkan kecaman terhadap pernyataan provokatif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam akan melakukan aksi militer terhadap negara mereka. Ancaman ini dianggap merusak persatuan dan stabilitas di Nigeria, yang dikenal sebagai negara dengan populasi terbesar di Afrika.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (9/11), tokoh agama tersebut menyampaikan kekhawatiran bahwa retorika Trump dapat memicu ketegangan di dalam negeri dan memberikan keuntungan bagi kelompok ekstremis. Nigeria, yang penduduknya terbagi antara mayoritas Muslim di utara dan mayoritas Kristen di selatan, telah lama mengalami konflik yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban di kedua belah pihak.
Para analis menekankan bahwa pernyataan dari luar negeri yang dianggap provokatif dapat memperdalam perpecahan yang sudah ada. Beberapa isu mengenai dugaan genosida terhadap umat Kristen di Nigeria juga mulai ramai di media sosial, menciptakan perhatian dari kelompok sayap kanan di Amerika Serikat dan Eropa. Presiden Nigeria, Bola Tinubu, membantah tuduhan ini, menegaskan bahwa kebebasan dan toleransi beragama merupakan nilai penting dalam identitas nasional Nigeria.
El Khabar juga mencatat bahwa beberapa kelompok separatis di wilayah tenggara Nigeria telah berupaya memanfaatkan narasi tentang persekusi terhadap umat Kristen sebagai justifikasi untuk agenda politik mereka. Dalam konteks ini, pemimpin kedua agama tersebut mendesak agar politisi asing tidak membuat pernyataan yang dapat mengganggu stabilitas negara atau menghambat upaya untuk memelihara persatuan dan perdamaian di Nigeria.