20 Juni 2025 – Indonesia-Rusia sepakati kerja sama teknologi nuklir terapung sebagai langkah strategis menuju pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Kerja sama ini secara resmi ditandatangani pemerintah kedua negara pada Jumat (20/6), bertujuan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir terapung (PLTN Terapung) pertama di Indonesia dengan target operasional pada tahun 2030.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arif Gunawan, dan Direktur Rosatom International, Sergey Ivanov, di Jakarta. PLTN terapung ini nantinya diharapkan mampu menyediakan energi yang stabil dan bersih, membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
“Proyek ini sangat strategis bagi transisi energi Indonesia menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Arif Gunawan dalam konferensi pers seusai acara penandatanganan.
Menurut Ivanov, teknologi ini telah terbukti aman dan efektif di berbagai negara, termasuk Rusia sendiri yang sudah mengoperasikan PLTN terapung sejak beberapa tahun terakhir. “Kami optimistis teknologi nuklir terapung ini dapat menjadi solusi efisien bagi Indonesia,” tambah Ivanov.
PLTN terapung ini rencananya akan dibangun di wilayah pesisir Indonesia yang strategis untuk mendukung distribusi energi yang lebih efisien dan menjangkau daerah-daerah terpencil.