Monotoneminimal.com – Musibah yang menimpa mitra pengemudi Grab baru-baru ini mengungkapkan kerentanan yang dihadapi oleh para pengemudi ojek online. Pada tanggal 28 hingga 29 Agustus 2025, tiga mitra Grab terlibat dalam insiden tragis, yang menyebabkan dua orang mengalami luka serius dan satu orang meninggal dunia. Peristiwa ini memicu solidaritas dan kepedulian di kalangan masyarakat, serta menunjukkan pentingnya hubungan antara perusahaan dan mitra.
Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menegaskan bahwa Grab bukan hanya sekadar platform untuk kerja, tetapi juga berkomitmen dalam mendukung mitra-mitranya. Dalam keterangan pers yang dirilis pada 30 Agustus 2025, Tirza menyatakan bahwa perusahaan hadir untuk memastikan perlindungan hak-hak pengemudi dan memberikan pendampingan, termasuk bantuan hukum jika dibutuhkan. “Kami menyadari bahwa tidak ada bantuan yang bisa sepenuhnya menggantikan luka dan kehilangan akibat musibah ini,” ujarnya.
Tirza menekankan pentingnya memberikan dukungan kepada keluarga para korban, baik dalam bentuk pendampingan hukum, bantuan finansial, maupun perhatian emosional. Hal ini menunjukkan komitmen Grab untuk tidak meninggalkan mitra-mitranya dalam situasi sulit.
Kronologi kejadian menunjukkan bahwa pada tanggal 2 August 2025, seorang pengemudi bernama Aji Pratama mengalami insiden saat berusaha menemui rekannya di dekat lokasi demonstrasi. Ia terkena peluru karet di wajah yang menyebabkan luka serius, dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan untuk perawatan.
Grab Indonesia dengan tegas menunjukkan bahwa mereka ada untuk mitranya, berbagi beban dan kesedihan dalam menghadapi masa-masa sulit.